Pengertian:
Menurut sumber, buku Kapita Selekta Kedokteran (2000) menyebutkan, Sindrom
Nefrotik ditandai oleh Proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema dan
hiperlipidemia. Insiden tertinggi pada usia 3-4 tahun, rasio lelaki dan
perempuan 2:1.
Etiologi:
- 1. Primer/Idiopatik
- a. Yang berhubungan dengan kelainan primer glomerulus dengn sebab tidak diketahui.
- b. Banyak terjadi pada usia sekolah (74% pada usia 2 - 7 tahun)
- c. Pria dan wanita 2 : 1
- d. Diawali dengan infeksi virus pada saluran nafas atas.
- 2. Sekunder
- a. Disebabkan oleh kerusakan glomerulus (akut/kronik) karena penyakit tertentu.
- b. Karena infeksi, keganasan, obat-obtan, penyakit multisistem dan jaringan ikat, reaksi alergi, bahan kimia, penyakit metabolik, penyakit kolagen, toksin, transplantasi ginjal, trombosis vena renalis, stenosis arteri renalis, obesitas masif, glomerulonefritis akut/kronis.
- c. Banyak terjadi pada anak dengan penurunan daya tahan tubuh/ gangguan imunitas, respon alergi, glomerulonefritis. Dikaitkan dengan respon imun (abnormal immunoglobulin)
- d. Pada orang dewasa SN skunder terbanyak disebabkan oleh dibetes melitus
- 3. Kongenital
- a. Diturunkan sebagai resesif autosom atau karena reaksi fetomaternal
- b. Herediter >> Resisten gen
- c. Tidak resisten terhadap terapi malalui Transplantasi Ginjal
Pengobatan yaitu dengan cara menghentikan kehilangan protein didalam urine,
dan meningkatkan jumlah urine. Umumnya dokter akan memberikan obat prednison.
Banyak anak-anak yang keadaannya membaik dengan pemberian obat ini. Prednison
digunakan untuk menghentikan kehilangan protein dalam darah yang keluar melalui
urine. Setelah 4 minggu terapi, umumnya anak sudah mulai lancar miksi. Bila urin
lancar edemanya pun hilang. Bila sudah tidak ada protein dalam urine, dokter
akan mulai menurunkan dosis prednison untuk beberapa minggu. Namun tidak pernah
menghentikan pemakaian prednison. Jika obat ini dihentikan atau diberikan
terlalu banyak atau terlalu sedikit, anak akan menderita sakit.
Suatu saat anak akan merasa sehat, namun suatu saat akan menderita lagi,
setelah beberapa waktu ia merasa sehat. Sakit akan terjadi lagi saat pasien
mengalami nifeksi virus, seperti saat flu atau demam. Prednison adalah obat yang
baik, tetapi memiliki banyak efek samping.
Jika prednison tidak dapat bekerja atau jika anak mengalami efek samping yang
serius, dokter dapat mengganti dengan obat lain, yang disebut obat
immunosuppresive. Obat ini menurunkan sistem immune tubuh. Banyak yang efektif
dengan obat ini, namun tidak untuk semua anak. Dokter akan menjelaskan tentang
baik buruknya penggunaan obat ini. Karena efek sampingnya adalah peningkatan
kejadian infeksi, rambut rontok dan peningkatan produksi sel darah. Orang tua
harus memperhatikan anak yang menggunakan obat ini karena dapat terjadi infeksi
virus chicken pox. orang tua harus segera melaporkan ke dokter bila terkena
infeksi chicken pox saat menggunakan obat ini.
Pasien juga biasanya diberikan diuretik. Obat ini membantu ginjal dalam
mengatur fungsi pengeluaran garam dan air. Obat yang biasa digunakan adalah
furosemid. Bila pasien mulai mengalami masalah mual atau diare, harus segera
dilaporkan karena dikhawatirkan kehilangan cairan terlalu banyak. Bila protein
sudah tidak ada didalam urine, diuretik harus dihentikan. Pasien juga harus
menjalani diit rendah natrium dan tinggi protein, serta menjalani tirah baring
untuk meningkatkan diuresis. Cegah infeksi, antibiotic hanya diberikan bila ada
infeksi. Pungsi asites maupun hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi vital.
Lebih lengkapnya, download >> DISINI
0 comments:
Posting Komentar